Antologi.NET | Puisi Lokal - Berawal dari iseng-iseng berselancar di dunia maya mencari-cari puisi yang enak untuk dibaca, akhirnya saya temukan seorang penulis puisi keren. Belia bernama Ahmad Ridwan atau biasa disapa "Penyair Kesepian"... Entah dari mana awalnya bisa dipanggil seperti itu. Kalian tebak sendiri ajalah yaa...
Karena puisinya itu unik juga menarik untuk disimak maka Puisi Lokal akan sertakan beberapa judul puisi pendek karya beliau, semoga bisa menghibur kalian penikmat puisi.
Hal ini sebagai bentuk apresiasi Puisi Lokal terhadap hasil karya sastra, khususnya karya tulis berbentuk puisi, entah puisi pendek, puisi populer, puisi kehidupan dan lainnya....
Selamat menikmati...
Godaan Dunia
aduh cantiknya dunia yang menggoda. parasnya yang elok membuatku lupa tujuan utamaku..
akhirnya kurebahkan badanku dan kuhentikan langkahku demi melihat keindahanmu .
hanya untuk menantikan jawaban dari pertanyaan ku yang bodoh, tanpa menyesali sedikitpun bahwa tujuanku masih teramat jauh
duhai dunia yang indah,
sungguh aku teramat bodoh yang rela melepaskan alas kakiku dan berteduh di bawah rindang pohonmu
berharap menemukan jawaban yang aku cari , padahal engkau sengaja menyimpan jawaban itu agar aku mau berlama lama bersama denganmu , dan membiarkan aku mati di sini menantikan jawaban yang aku harapkan
aku terlalu senang dengan kebodohanku
betapa aku terlalu bodoh untuk mencintai mu , dunia .
terlalu menyayangimu, membiarkan kepalamu bersandar di pundakku
dan menghentikan nafasku , melupakan haus ku, hingga aku di sini mati
***
Musuh Dalam Pikiran
kamu adalah musuh dalam pikiranku
berkali kali ku halau, bahkan ku pertanyakan maksud mu bermain dalam pikiranku, namun kamu selalu tersenyum
tak jarang aku menasihati diriku sendiri
seperti seorang pesakitan, aku bertahan, aku melawan dan aku mencoba mengusirmu dari fikiran
tak cukupkah kau membiarkan aku berbahagia dengan kesendirianku?
mengapa tak juga sedikitpun kamu terlihat akan beranjak meninggalkanku
bahkan tak sedikitpun senyuman itu memudar ataupun mengering
bukankah sudah cukup bagimu bermain dalam fikiranku? setelah sendi sendi jiwa ku kau patahkan dan kau lemparkan seperti debu agar aku tak mampu bergerak meninggalkanmu ataupun melupakanmu sedikit saja.
ya tuhan, tidakkah cukup doa ku untuk menjauhkan wanita yang bukan jodohku?
tidakkah cukup engkau menyaksikan aku berperang melawan diriku sendiri selama ini?
atau kah tuhan ku tengah cemburu?
karna aku mencintai seorang wanita melebihi cintaku pada tuhanku
atau kah ia tengah menguji , untuk siapa rasa cinta ini ?
***
Kangen
aku kangen senyumanmu..
aku kangen tentang bagaimana aku dapat melihatmu tertawa
melihatmu berbicara, bersenda gurau
bagaimana kau berjalan , mengiri langkahku menapaki jalan setapak
aku kangen semua tentangmu
tentang bagaimana kamu berbicara dan memanggilku
aku kangen, tentang bagaimana caramu memperhatikanku
elok , laksana bidadari
lembut sikapmu , membuat aku semakin merasa tak pernah akan berhenti merindukan kamu
jikala masih ada waktu
aku ingin memandangmu lebih lama
seakan aku ingin waktu berhenti untuk seribu tahun lamanya
andai kamu tahu, bahwa rasa ini slalu hanya ada kamu
dalam fikiranku, slalu terbenamkan keanggunanmu
meski aku diam, tersenyum dan tertawa, tapi slalu hanya ada kamu bersemayam bak jiwa.
aku takut, sulit untuk melepas rasa kerinduan ini.
karna bagiku separuh ruhku menjadi milikmu
***
Waktu
bila manakah waktu saat ia hentikan nafasku
hentikan darahku , serta jasad fana ini dari kebahagiaan dunia
bila manakah saat waktu...
hentikan langkahku mengejar dunia
atau saat berlari menembus kabut , mencapai puncak ...
bila saatnya..
waktu hentikanku memberi kebahagiaan dan berbuat kebaikan
bila saatnya
waktu hentikanku melihat dia tersenyum
menantikan wajah bengis para malaikat yang akan mempertanyakan
untuk apa waktumu kau habiskan di dunia ini
bila saatnya waktu
menutup kelopak mataku , membungkam bisu lidahku mengucapkan doa
menhentikan jemariku menuliskan rasa bahagiaku saat bersama dia
menutup segala amal ibadah di dunia
bila saatnya waktu
mengatakan tlah kusia siakan dunia ini demi duniawi
melupakan waktu demi kefanaan
melupakan waktu demi impian
wahai sang waktu,
berikan aku sedikit saja darimu untuk mengejar bekalku untuk bertemu sang pencipta
mencari cinta dari sang pencipta
mencari amal ikhlas sebagai bekal perjalananku di hari penghakimanku..
***
Renungan Tentang Cinta
tuhan tidak memberikan cinta selain untuk mencintai tuhan itu sendiri
sebagaimana tuhan menitipkan ruh pada manusia
seperti itulah tuhan menitipkan cinta pada hati manusia
hanya sedikit yang mengerti untuk apa cinta itu di ciptakan
dan sedikit yang mengerti untuk siapa cinta itu di berikan
iblis telah membutakan mata , hati dan pikiran kita dengan memberikan titipan tuhan kepada orang yang kita pikir baik dan indah
padahal itu hanya cobaan, agar tuhan tau seberapa besar cinta kita kepada-NYA atau kepadanya..
cinta bisa di definisikan adalah sebagai kata2 bodoh dari manusia untuk menggambarkan sebagai takut kehilangan dari apa yang sangat di inginkan
uang, wanita, tahta
seberapa besar pun cinta kita pada duniawi
sebesar itulah kesalahan kita dalam mengartikan makna cinta
cinta tidak pernah mengajarkan kita untuk memuja dunia dan isinya
cinta adalah hak dan kewajiban kita untuk lebih mengenal siapa pencipta kita
cinta tak pernah mengajarkan kita untuk menyakiti, tapi andalah yang menyakiti arti dari cinta sesungguhnya..
tutup mata, dan rasakan arti cinta sesungguhnya
katakan pada diri sendiri..
siapakah pencipta kita ..
***
Baca Puisi:
Pengagum Seorang Bidadari
aku cukup senang dengan hanya mengagumi wanita yang aku cintai
atau hanya sekedar mendapat sapaan hangatnya
karena kebahagiaanku terletak pada rasa sayangku pada orang yang aku kagumi
karena ialah yang membangkitkan lilin kecil yang redup di hatiku saat ini
pandanganku tak pernah lepas sedikitpun dari gambarannya
sekalipun mataku tertutup debu yang beterbangan, atau terhalang oleh badai yang mengamuk
namun takkan pernah menggoyahkan niatku untuk menatap gambaranmu
di dalam gelap, bisikanmu terbayang
mencuat dalam pikiranku seolah olah ia adalah suara bidadari
dalam gelap, aku melihat peri yang menari, melayang layang mengitari padang yang luas
dan membuat perasaanku menjadi gembira, dan tak pernah takut akan gelapnya tempatku berada
duhai orang yang ku kagumi,
betapa indah pesonamu, yang mengusik jiwaku
jika engkau memberiku kesempatan, aku takkan pernah sedikitpun mengecewakanmu hingga kematian menjemput ku
***
Nyanyian Jiwa
Di dalam jiwaku ada sebuah nyanyian tanpa irama, yang hidup di hatiku
Ia tak mau luluh bersama nafas yang kuhembuskan, dan ia menyelimuti kesendirianku saat ini
Mana mungkin aku membiarkan pergi, aku takut ia akan terdengar hingga nurani hatimu, aku takut nyanyian ini akan membuatmu menangis
Aku takut engkau akan mendengar nyanyian ini sehingga engkau terbangun dari tidurmu
Di dalam jiwaku ini , nyanyian ini terus mengiringi malam yang panjangku saat ini..
Di dalam nyanyian ini , bercampur setetes air mata kerinduanku padamu
Aku ingin ia tinggal lebih lama di dalam jiwaku, sehingga engkau tak terbangun dari tidurmu
***
Nah, itulah beberapa karya penyair kesepian Ahmad Ridwan yang berhasil Puisi Lokal rangkum guna menyajikannya kembali untuk Anda. Jangan lupa share dan berikan apresiasi lewat kolom komentar...
Sumber: www.penyair.com dengan perubahan redaksi tanpa mengubah hak cipta