Lunas - Lengas

Bait apa yang sering kau katakan? Hingga berulang kali panjangnya, hingga otakku masih mampu mengenali dimana kau berhenti untuk mengecup titik, koma, seru dan tanya. Kau serupa cermin bagiku, dimana saat aku melihat jauh ke matamu, aku menemukan bayangku, walau kadang nampak remang. Kau selalu mengatakan dirimu cermin dan aku bayangmu. Begitulah kutemukan dirimu, senyawa yang membangkitkan gairah dari jiwa terdalam, semula ku tak tahu bahwa ternyata aku memendam asa yang sama. Namun mengapa? Kadang aku tiada nampak dibola matamu? Bukankah aku ini bayangmu dan kau adalah cerminku?

Kadang aku berkata muram, terbata dan terpenggal. Ingin kutuntaskan hingga paripurna hariku, namun apa kau juga sedang muram. Padahal malam tadi bulan begitu lunas, masih saja aku diam.

Komentar