Skenario

"Kau bilang aku pura-pura jadi patung" Diam disana tanpa suara satu jam lamanya.
Kau sibuk menyuruh yang lain untuk tunduk
pada secarik kertas yang untuk membuatnya butuh waktu dari pagi hingga pagi lagi.
"Ayo kita harus terus berlatih!Kalian bukan pemain kemarin sore!" Teriakmu hingga serak.

Lihat saja kaos bututmu, yang kerahnya mulai cuwil itu, dibasahi peluh hingga kuyup
Tetap saja kau sibuk mengukur pentas, ujung ke ujung, walau berkali kau bilang lelah
Kali ini kita bentuk lingkaran, dengan kau sebagai pusatnya, medio kami
Apa yang aku dan kita lihat, ada nyala dimata itu. Tetap sama sejak
kita keliling untuk mementaskan apa itu ideologi

Walau tak jarang aku dan kita tahu, kau pun kerap menangis sendiri dibawah lampu pentas
Karena susutnya jumlah penonton, hingga kau, aku, kita semua harus kerap berkalang lapar
"Namun pentas harus terus berjalan..!" untuk kesekian kali kau bergumam

Komentar