Hening Bukan Diam













~
Kau begitu fasih melafalkan rembulan. Begitu detail. Begitu merinci. Apa yang kau rindukan darinya? Sedang Ia tak memberimu apa-apa.

Dariku kau peroleh suara. Meskipun aku bisu. Suaraku angin yang nyaring.

~
Kali lain kau fasih bertutur angin. Sedang hari terik bukan main. Kau duduk bersimpuh takzim dibawah beringin. Sejak pagi hingga sekarang, tak jerah juga kakimu. Hingga kau tak jua sadar. Aku belajar banyak dari heningmu.

Komentar