
gambar : embun
Apa kabar Hati?
Masihkah Ia embun?
Merunduk tawadhu dipucuk-pucuk daun?
Masihkah Ia karang?
Berdiri tegar menghadapi gelombang ujian
Apa kabar Iman?
Masihkah Ia gemintang?
Benderang menerangi kehidupan
Jika Kau embun, karang, gemintang?
Lantas apa rupa pelangi?
Tuturnya jujur, hampir tak pernah dusta
Hingga utuh lengkungannya
Dari ujung hingga jumpa di ujung yang lain
:: Hati, kujumpa kau kadang fluktuatif
Pada rumput, embun kadang tiada. Karena ku pongah
Tak lagi tawadhu, merunduk dan bertasbih
:: Hati, kurasa kadang papa
Tak lagi tegar, bagai karang
Karena asinnya laut gerogoti perlahan
Hingga bopeng sana-sini
:: Hati, kadang menjelma gulita
Bukan lagi benderang, apalagi gemintang
Pekatlah yang ada didalamnya
... meraba apa yang ada dipucuk jemari
:: Dia mewartakan sabda,
semoga Allah yang Maha Baik selalu
menjaga diriku, hatiku, juga imanku
:: Karena kadang Iman geripis...
* sms seorang sahabat menginspirasiku
Masihkah Ia embun?
Merunduk tawadhu dipucuk-pucuk daun?
Masihkah Ia karang?
Berdiri tegar menghadapi gelombang ujian
Apa kabar Iman?
Masihkah Ia gemintang?
Benderang menerangi kehidupan
Jika Kau embun, karang, gemintang?
Lantas apa rupa pelangi?
Tuturnya jujur, hampir tak pernah dusta
Hingga utuh lengkungannya
Dari ujung hingga jumpa di ujung yang lain
:: Hati, kujumpa kau kadang fluktuatif
Pada rumput, embun kadang tiada. Karena ku pongah
Tak lagi tawadhu, merunduk dan bertasbih
:: Hati, kurasa kadang papa
Tak lagi tegar, bagai karang
Karena asinnya laut gerogoti perlahan
Hingga bopeng sana-sini
:: Hati, kadang menjelma gulita
Bukan lagi benderang, apalagi gemintang
Pekatlah yang ada didalamnya
... meraba apa yang ada dipucuk jemari
:: Dia mewartakan sabda,
semoga Allah yang Maha Baik selalu
menjaga diriku, hatiku, juga imanku
:: Karena kadang Iman geripis...
* sms seorang sahabat menginspirasiku