Absurd Menjelang Badai

Aku lengas berpadu isak, Tuan
Sungguh kali lain datanglah kembali
Sedari tadi aku hanya tergugu termangu
Debu mencolok mata tak kuhirau pedihnya

Ihwalnya tak jelas bermula
Seiring lenyapnya senja dicakrawala
Gemuruh pertanda kan badai
membuatku beranjak

Lariknya membuatku perih

Aku kira :
begitulah jadinya
Jika tak kutimpali titahnya