MAKNA DIBALIK PENA

Mencoba menelusup jauh lebih dalam kedasar perasaan, harapan, dan kenyataan seorang Tokoh bernama Abu Fathier.
Miris memang, Kala itu hati mulai merasakan sesuatu yang menurutnya layak di sibakkan tapi mulut tak mampu untuk menyampaikannya , ketika itu lah rangkaian demi rangkaian kata dan sedikit sentuhan imajinasi  terbentuk dalam tulisan . 

Sebebenarnya tau apa yang harus diucapkan dan dikatakan tapi kadang ia begitu kesulitan untuk menyampaikan keinginan dari hati .

Menhadirkan sebuah keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada dan bersinergi dengan semua unsur yang mendukungnya itu tak semudah yang dibayangkan . Terkadang membutuhkan banyak sekali pemikiran apakah nanti setelah banyak kata yang terucap keadaan akan baik-baik saja dan hanya kertas bergoreskan pena semata ataukah dunia akan berubah karenanya.

Indra pada dimiliki seakan bertolakbelakang, saat hati menginginkan sesuatu mulut terlalu pecundang untuk mengungkapkan , ketika mata menemukan sesuatu yang indah tapi otak melakukan kerjanya untuk menemukan resiko apa yang akan terjadi  jika memaksakan untuk mendapatkan pemandangan indah itu .

Biarlah tangan ini yang bekerja dengan menuangkan semuanya kedalam ssekian banyak goresan, biarkan ribuan kata yang telah ditulis membantu hati untuk mengungkap apa adanya dengan segala kerelaannya mengikuti maunya hati , membantu mata melihat apa yang ingin ia lihat dan menenangkan otak ini terhadap apa yang ingin ia kehendaki .

Sampai kapankah?
Sampai kapapnpun , walau habis keberanian untuk berbicara datang menuangkan semua keinginan dan harapan dalam bentuk tulisan akan selalu bisa menjadi pilihan dan tetap menjadi teman yang bereaksi pada senangan yang menenangkan .

Tenanglah...
Damailah dengan tulisan,ugkapkan untuk merubah segalanya dalam hidupmu.


[Cepi A. Anwari]

Komentar